grace's blog...!

Selasa, 12 Agustus 2008

STRATEGI BISNIS ONLINE YANG DAPAT DITERAPKAN DALAM BISNIS OFFLINE....!

Kalau ditanya mengenai bisnis online vs bisnis offline, pasti ada plus-minus diantara keduanya. Namun karena perkembangan jaman yang demikian cepat, dimana orang juga sudah mulai mengenal adanya layanan online - internet yang dapat memberikan kenyamanan, kemudahan, efisien dan efektif; maka banyak orang yang beralih kepada bisnis online.

Berdasarkan 4 strategi proses e-business, strategi online yang dapat dilakukan secara offline yaitu:

Strategic analysis yang dilakukan secara online :



Yang dapat kita pelajari dari tahap strategic analysis yang dilakukan pada bisnis online ini jika diterapkan pada bisnis offline adalah pada strategic analysis ini pembagian berdasarkan 2 lingkup external environment dan internal resource (dengan masing-masing pembagian techniques di dalamnya) dirasa sangat penting jika diterapkan pada bisnis offline sebagai strategic analysis perusahaan pada langkah awal.

Strategic objective yang dilakukan secara online :

Yang dapat kita pelajari dari tahap strategic objectives yang dilakukan pada bisnis online ini jika diterapkan pada bisnis offline adalah pada strategic objectives ini terdapat pembagian pada sisi visi&misi dan objectives. Strategi objectives ini yang akan mengiring pergerakan langkah perusahaan dalam pergerakannya ke depan. Maka sangatlah penting jika bisnis offline juga menerapkan strategi objectives ini sebagai acuan dalam pergerakan usaha ke depannya (apalagi jika perusahaan offline juga menambahkan pelayanan secara online jadi faktor objectives online revenue contribution juga dapat masuk sebagai objectives bisnis offline).


Strategic definition yang dilakukan secara online :



Yang dapat kita pelajari dari tahap strategic definition yang dilakukan pada bisnis online ini jika diterapkan pada bisnis offline adalah pada strategic definion ini terdapat 3 langkah pembagian awal yaitu: option generation, option evaluation, option selection yang berguna untuk menentukan strategic decision (untuk menentukan suatu pilihan). Secara garis besar cara strategic definition ini sangat baik jika dapat diterapkan pada perusahaan offline, terutama dalam menentukan pilihan-pilihan yang tepat untuk diimplementasikan pada tahapan berikutnya.

Strategic implementation yang dilakukan secara online :

Yang dapat kita pelajari dari tahap strategic implementation yang dilakukan pada bisnis online ini jika diterapkan pada bisnis offline adalah pada strategic implementation ini merupakan langkah perwujudan dari gerak usaha. Disini terdapat 3 pembagian utama yaitu Planning – Executing – Control. Dimana ketiga bagian ini merupakan hal-hal penting dalam menjalankan suatu usaha yakni dengan perencanaan yang baik dan matang maka dapat diambilnya keputusan yang baik untuk diwujudkan dan dapat dikontrol perkembangannya. Hal ini juga sangat baik jika diterapkan dalam perusahaan offline dalam tahapan implementasi.


Strategi online yang dapat diterapkan secara offline diantaranya :

Supply Chain
Pada bisnis online dapat memberikan pelayanan dengan harga yang lebih murah karena adanya minimalisasi jalur distribusi (supplier- bisnis online – customer&consumen).
Pada perusahaan offline dapat juga diterapkan demikian, jadi produsen langsung bertindak juga sebagai retailer (Contoh: Gramedia).Tanpa adanya banyak perantara seperti (produsen – distributor – retailer – customer&consumen) yang dapat menaikkan cost dan harga.


Zero Inventory

Pada bisnis online karena jalur pendistribusiannya relatif singkat (supplier- bisnis online – customer&consumen) maka dapat dilakukan sistem zero inventory yang dapat meminimalisasikan cost serta kerugian-kerugian lainnya yang disebabkan karena faktor inventory.
Pada bisnis offline juga dapat diterapkan demikian, diantaranya dengan menerapkan sistem konsinyasi/titp jual ataupun dengan sistem indent (barang baru dipesan ke supplier setelah ada pesanan dari customer&consumen).


Layanan 24/7
Pada bisnis Online selalu siap memberikan pelayanan 24 jam.
Bisnis Offline juga dapat melakukan demikian, dengan membuka bisnis 24 jam (hal ini telah dilakukan oleh MCD, Circle K, O la la Cafe, dsb).

After Sales Service
Pada bisnis online, umumnya memberikan garansi setelah dilakukan pembelian seperti refund atau garansi service.
Pada bisnis offline juga dapat diterapkan layanan after sales service tersebut, mungkin dengan jangka waktu yang lebih singkat karena tidak memerlukan waktu untuk pengiriman barang.


Delivery Service

Pada bisnis online umumnya menggunakan sistem delivery service dalam setiap pengiriman barang ataupun penukaran barang jika terjadi kerusakan/kesalahan pada pemesanan.
Pada bisnis offline dapat juga diterapkan sistem delivery service seperti demikian, mungkin dapat dilakukan pengiriman barang melalui pemesanan via telepon (dapat dibantu dengan katalog ataupun sarana promosi lainnya) ataupun untuk melakukan penukaran barang akibat adanya kerusakan/kesalahan pada pembelian (terkadang orang suka malas untuk balik kembali ke toko dan tidak ada waktu untuk balik lagi dalam menukarkan barangnya). Hal ini dapat menjadikan layanan service yang baik.


FAQ (Frequently Asked Question) / layanan kritik & saran
FAQ terdapat pada layanan online untuk membantu pengunjung mengatasi serta menjawab permasalahan yang sedang dihadapi. FAQ ini berisi sekumpulan pertanyaan yang sering diajukan oleh customer&consumen. Mungkin arahannya lebih kepada layanan kritik dan saran.
Untuk bisnis offline dapat juga diterapkan pelayanan ini, mungkin dengan menyediakan kotak kritik dan saran pada meja kasir/informasi atau memberikan data questioner kepada pengunjung untuk diisi saat melakukan transaksi sehingga terdapat feedback dari pengunjung untuk bahan intropeksi bagi jalannya bisnis tersebut.


Marketing&Promosi

Pada bisnis online dalam mempromosikan bisnisnya (website) dapat menggunakan media search engine. Selain itu tampilan website dapat dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menarik minat customer&consumen dalam melakukan transaksi dan terdapat data-data yang jelas seperti gambar/foto serta keterangan terhadap produk&service yang ditawarkan.
Pada perusahaan offline dapat juga menerapkan strategi tersebut, mungkin untuk mempromosikan bisnisnya dapat menggunakan pemasangan iklan pada media-media surat kabar, majalah, radio, televisi, dsb. Selain itu promosi juga dapat dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat pembeli dengan membuat sign penawaran terhadap barang-barang yang sedang dipromosikan serta

terdapat katalog yang dapat membantu pembeli dalam mencari suatu produk/barang tertentu (mungkin dalam suatu waktu pembeli mencari produk tertentu dan barang tersebut habis stocknya pada toko tersebut, dengan adanya data-data yang lengkap pada katalog dapat membantu pembeli untuk memesan barang ataupun mendapat informasi terhadap produk yang diinginkannya).


CRM (Customer Relation Management)

Pada bisnis online, umunya pengunjung website harus melakukan log-in terlebih dahulu dan melakukan pengisian data pribadai. Hal ini selain untuk menjaga keamanan juga berguna untuk sistem pendataan customer (CRM). Dimana dengan adanya CRM, kita dapat melakukan dan memberikan treatment kepada para customer. Ibaratnya pembeli adalah raja. Disini kita bisa mengetahui data-data mengenai customer dan memberikan treatment khusus seperti memgirimkan ucapan saat hari ulang tahunnya ataupun pada event-event special lainnya.
Strategi ini sangat dapat diterapkan pada bisnis offline. Mungkin setiap customer yang datang ataupun yang melakukan transaksi dapat mengisi data untuk keperluan CRM ini dan dapat dilakukan pemberian treatment special pada event-event tertentu (hal ini selain berguna untuk layanan service juga dapat berguna untuk data dalam melakukan promosi-marketing).


Sekian dari saya mengenai penerapan sistem bisnis online pada perusahaan offline...
terimakasihhhhh.....!



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda