grace's blog...!

Selasa, 22 Juli 2008

BUSINESS MODELS FOR E-COMMERCE IN PT. UNILEVER INDONESIA TBK.

Perusahaan yang saya angkat kali ini adalah PT.Unilever Indonesia Tbk. Tentu sudah tidak asing lagi ditelinga mengenai PT. Unilever Indonesia Tbk. yaitu perusahaan yang menghasilkan sepenuhnya barang-barang konsumen yang bermutu untuk keperluan rumah tangga sehari-hari. Secara keseluruhan produk-produk yang dihasilkan oleh 4 divisi terbagi menjadi: Home Care Division, Personal Care Division, Food Division, Ice Cream Division.

PT. Unilever Indonesia Tbk. memiliki kerjasama yang baik dengan para distributornya (retail customer/dealer). Dimana beberapa dealer ini umumnya memiliki suatu tempat untuk menjual produk-produk Unilever (salah satu contohnya: Toko Burma yang terletak di Jl. Bandengan, Angke) baik ke para retail customer dan end user/consumen. Disinilah e-commerce sangat tepat diterapkan antara PT. Unilever Indonesia Tbk. untuk berhubungan dengan para dealer-nya.

Untuk Marketplace Position, para retail customer/dealer (seperti Toko Burma contohnya) dapat dikategorikan sebagai reseller/retailer (intermediary). Hal ini dikarenakan Toko Burma merupakan penghubung antara PT. Unilever Indonesia Tbk. dengan pihak retail customer dan end user/consumen.

Revenue Model dari contoh Toko Burma yakni Subscription or Rental of Service dimana Toko Burma merupakan media penyalur (intermediary) yang juga berfungsi sebagai sales&marketing PT. Unilever Indonesia Tbk.

Jika kita lihat dari Commercial Model dari contoh Toko Burma, mereka termasuk dalam kategori brokered/negotiated deal. Dimana sebagai distributor, Toko Burma tentunya mendapat profit/margin dari setiap penjualan produk-produk Unilever. Tentunya terdapat perjanjian kesepakatan antar kedua belah pihak mengenai persentase keuntungan dan kesepakatan tipe penjualan seperti konsinyasi/titip jual ataupun beli putus.

Menurut saya, e-commerce dapat dilakukan pada hubungan PT. Unilever Indonesia Tbk. dengan para distributornya (retail costume/dealer), namun untuk langsung kepada end user/consumen hal ini belum dapat di lakukan (terutama jika dilakukan di Indonesia). Dengan menggunakan sistem EDI (Enterprise Data Interchange) dapat diketahui stock dan data transaksi sekaligus memberikan pelayanan yang lebih kepada pihak distributor (retail costume/dealer). Sehingga yang tadinya dibutuhkan tempat penyimpanan (inventory) sekarang supply stock barang dapat lebih di maintain, hal ini dapat mengurangi kerugian-kerugian yang terjadi seperti rusaknya barang baik karena penyimpanan atau expired date dalam inventory serta habisnya stock barang yang dibutuhkan. Dengan kata lain terdapat peralihan dari Bricks and Mortar ke Click and Mortar..!

1 Komentar:

Blogger putu eka mengatakan...

sy suka. :)
*** CATERING BEVERAGE FOR WEDDING EVENT
- bar portable/decoration
- soft drink,beer,juice,cofee/tea,coktail,moktail,wine.
- paket catering/menyesuaikan budget
@BALI LIQUID BAR CATERING.com
http://balibarsolutionandsupplyer.blogspot.com
081916221854 / 0361 7879 004
jl.wibisana barat
denpasar
bali

26 September 2012 pukul 19.38  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda